Selamat memperingati hari hak asasi manusia internasional!
Kalimat itu banyak sekali muncul hari ini bahkan dari beberapa hari yang lalu. Peringatan ini biasanya diikuti dengan review-review kasus pelanggaran asasi yang terjadi, seperti yang saya tonton kemarin sore di salah satu televisi swasta yang saya lupa namanya.
Kebanyakan yang di review adalah bagaimana negara dan pihak otoritas lainnya tidak mengakui telah melakukan pelanggaran asasi atau bagaimana kasus-kasus pelanggaran asasi dibiarkan tenggelam dan tidak ada penyelesaiannya.
Saya kemudian jadi melihat HAM ini dari sisi yang berbeda, dari sisi yang sederhana saja, mungkin karena saya belum bisa membantu menyelesaikan kasus pelanggaran berat atas asasi ini, saya jadi ingin menyoroti kehidupan sehari-hari manusia. Kita bangun dan berangkat kerja kemudian pulang dan beristirahat, itu siklus hidup harian kebanyakan manusia, bagi sebagian mungkin berbeda, tapi itulah hidup. Penuh perbedaan.
Selama menjalani rutinitas hidup, kita pasti bersinggungan dengan orang lain. Di saat kita menunaikan kewajiban, ada juga orang lain yang menunaikan kewajibannya, saat kita memenuhi hak kita, ada juga orang lain yang melakukan hal yang sama. Itulah kehidupan, dan menjalankan kehidupan adalah hak asasi yang mendasar bagi manusia.
Ketika kita menjalankan kegiatan dalam kehidupan kita, mungkin secara tidak sadar kita juga banyak melakukan pelanggaran terhadap asasi orang lain. Hal yang paling sederhana yang ingin saya jadikan contoh adalah asasi seseorang untuk menggunakan jalan, mungkin sering kita langgar dengan berlalu lintas sesuka hati kita seolah hanya kita satu-satunya orang yang buru-buru di dunia ini. Mungkin secara tidak sadar, ketika kita memotong antrian orang lain, kita sudah melanggar asasinya, dan dia tidak berkenan, entah apa yang dia sumpahkan kepada kita, who knows? Mungkin secara tidak sadar kita melakukan manuver kendaraan yang membuat seseorang kehilangan kehidupannya? wallahualam…
Sebelum kita menuntut tanggung jawab atas pelanggaran yang lebih besar, bagaimana kalau kita juga berhenti melakukan pelanggaran-pelanggaran kecil terhadap asasi orang lain? kan katanya kecil-kecil jika ditumpuk bisa jadi bukit.. yuk?
Love,
darkjasm