prosa pekerja

dingin ini menusuk tulangku,,

hadirkan sekelebat lelah yang menggantung,,

terpaksa memaksakan mata membuka,,

demi sejengkal rezeki yang dapat dikais hari ini,,

telah lama aku merindukan pagi seperti dulu,,

dimana aku masih bisa menyapa matahari dengan senyum,,

melambai kepada embun,,

dan melangkah pelan menyusuri rerumputan,,

kini tak mungkin aku bisa kembali menelaah pagi,,

beban dipundak ini terlalu berat untuk diajak melangkah perlahan,,

liur serigala itu terlalu menakutkan untuk dibiarkan mengejar,,

semuanya kini sedang berpusar,,

pada langkah yang kini tergesa,,

pada nafas yang kini berpacu,,

di sela asap dan keringat yang membaur,,

dinaungan awan yang kehilangan cerahnya,,

kini aku disini,,

bersama para pemburu lainnya,,

memburu kesempatan untuk tetap hidup esok hari,,

Subhanallah,,

SUBHANALLAH,,

tadi pagi setelah mengantarkan seseorang, sewaktu menunggu lampu hijau menyala di perempatan Ring Road Utara – Gejayan, Yogyakarta, cuaca sangat cerah dan belum banyak polusi yang menghalangi pandangan mata.

ta melihat pemandangan yang luar biasa indah, gunung Merapi berlatar belakang gunung Merbabu,, wOW!!

maaf gambarnya gak bisa ditampilkan, coz tadi nggak bawa kamera,, huhuhuh T_T

 

ada hal yang sedikit mengganggu,,

banyaknya baliho gede yang dipasang di perempatan itu sedikit menghalangi mata untuk leluasa mengagumi ciptaan ALLAH yang indah tersebut, mana yang paling menghalangi itu baliho rokok pula, dududududuuuuhh,,

 

kenapa yah jalanan kita yang udah semrawut itu ditambah kesemrawutannya dengan berbagaimacam gambar besar yang meribetkan itu?? pfiuh!!