baru satu hari saja yang dilewati dari bulan suci penuh hikmah ini,, namun ta seperti mendapat segudang rahmat yang dijanjikan itu,, mungkin ini terkesan egois untuk di ceritakan atau bahkan untuk dituliskan, karena makna sesuatu, apalagi sebuah Rahmat yang besar seperti bertemu dengan bulan ramadhan ini pasti sangat subyektif sekali,, satu stimulus yang jelas-jelas sama saja bisa menjadi sangat berbeda di interpretasikan oleh dua orang yang bersahabat atau bahkan kembar sekalipun, jelaaass,, karena interpretasi berdasarkan ilmu yang ta pelajari sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan kepribadian seseorang, dan setiap orang insya allah tak akan mungkin sama persis menghabiskan waktu kehidupannya (wallahu’alam),,
Ramadhan tahun ini bagi ta datang diwaktu yang sangat tepat, mungkin ini benar-benar yang dinamakan Rahmat dari ALLAH,, bcos, for me, this year, mY entire future life is saved bY this coming Ramadhan,,
kondisi emosi yang sangat labil dan keteguhan hati yang sedang goyah belakang ini seperti kembali pulih setelah merasakan kembali chemistry yang sangat lekat dengan hadirnya ramadhan ini,, meskipun merasakan rasa rindu pada kehangatan ramadhan ini ternyata juga cukup berat bagi pikiran ta yang sedang berkabut ini, tapi alhamdulillah cahaya itu sangat bermurah hati membagikan sedikit cercahnya pada ta di bulan suci ini, mungkin ALLAH yang Maha Bercahaya sedang mengingatkan ta bahwa meskipun ta sedikit menjauh dalam waktu belakangan ini, namun pintu kembali itu akan selalu terbuka lebar kalau ta benar bersungguh ingin menyulam kembali benang cinta pada-Nya,,
kebingungan yang belakangan ini selalu mengombang-ambingkan ta menjauh ke pusaran keputus asaan ternyata kalah juga dengan gelombang tauhid yang dibawa oleh arus kerinduan pada Sang Maha Pencipta Rindu,,
banyak hal yang membuat ta belajar, meski Ramadhan baru ta lewati satu hari saja,, banyak hal yang melatih ta dan membuat ta sadar, bahwa jejak kehidupan yang ta ukir tak akan pernah berubah, kecuali ta bersungguh taubat memohon ampun pada-Nya, menginsyafi semua yang telah dalam keadaan sadar ta lakukan demi kepentingan duniawi saja,,
berpuasa, meski baru satu hari saja di Ramadhan ini, membawa ta menyelami dunia kesabaran yang begitu luas, sehingga seperempat nya saja mungkin belum sanggup ta mengerti,, begitu banyak misteri dalam menjalankan sabar dan menahan diri dari sesuatu yang disebut hawa nafsu, namun ternyata disana lah letak kenikmatan ramadhan, dimana ta bisa mengurai satu demi satu misteri itu, bukan untuk menemukan akhirnya, namun hanya untuk sekedar mencoba hidup bersamanya,,
dalam satu hari ini, ta paham kenapa banyak orang lebih mengutamakan sebuah proses dari pada hasilnya,, ini dapat ta analogikan sepeti sebuah perjalanan,, ketika ta hanya melihat ke ujung perjalanan atau hanya terus memikirkan tambatan perjalanan tersebut, ternyata pada akhirnya hanya lelah yang akan menemani ta sepanjang perjalanan, namun jika ta menikmati pemandangan sekeliling selama perjalanan, ataupun ikut tertawa pada sebuah candaan seorang kawan, bahkan ikut menangis pun dalam kesedihan sang sahabat, maka perjalanan akan menjadi penuh canda, dan banyak pelajaran yang dapat ta tuai, bukan hanya sekedar kecepatan sampai ke tujuan namun kering dalam penjiwaan,,
…..hanya mencoba untuk memaknai Ramadhan yang penuh makna