Satu bulan kemarin rasanya aku hidup di negeri impian, dimana aku bisa kembali memasuki dunia yang aku senangi, dunia dimana pikiran ini serasa berpesta dan raga ini serasa melayang bahagia.
Minggu lalu, semua kebahagiaan itu direnggut paksa, dan aku sedihnya tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa melihat ia pergi tanpa daya.
Kini aku kembali ke dunia yang aku merasa tak pernah cocok untuk ku, demi kebahagiaan orang tua, demi kebahagiaan orang-orang penting lainnya.
Aku menulis ini bukan untuk mengeluh atau mengumpat. Aku menulis ini untuk mengenang masa bahagia yang sangat singkat.
Setidaknya aku telah membuktikan aku mampu, namun keadaan yang tak memungkinkan.
Setidaknya aku lega karena telah mencoba dan nekad melakukan hal yang menurut orang lain gila.
Setidaknya aku tak merasa begitu tertekan karena telah memberikan kesempatan pikiranku untuk kembali makan dan bekerja sesuai kemampuannya.
Terima kasih untuk kalian yang singgah dalam kepingan waktu kehidupanku yang lain. Aku menyesali tak bisa mengenal kalian lebih jauh, mungkin nanti di suatu saat di masa datang kita bisa menjalin kisah lain dengan setting yang lain. Terima kasih kalian telah mengajarkan aku untuk menghargai waktuku yang singkat, terimakasih untuk menemani aku kembali belajar dan menyadarkan bahwa aku bisa melakukan lebih dari yang selama ini aku lakukan. Terimakasih untuk pelajaran yang banyak dalam waktu yang singkat ini, terimakasih… walaupun mungkin kalian tak akan begitu mengingatku kelak, atau malah mengingatku sebagai orang yang hilang di tengah perjuangan, mungkin suatu saat kalian akan mengerti betapa perjalanan singkat bersama kalian ini sangat berarti dan berdampak besar dalam hidupku.
ka tata.. are u ok? jadi dirimu beneran akan berenti ka?? aaaaahhhhhhh…. i don’t like it
LikeLike
kalo gak bisa pindah ke terapan ya positif wind.. 😦 I don’t like it either..
LikeLike