-Lorong Cinta-

Dengan melangkah pelan, kususuri lagi lorong yang dulu biasa kita lalui bersama. Ada sedikit perih yang terasa ketika mengingatmu lagi, perih yang sebenarnya aku nikmati sebagai bukti bahwa kita pernah bersama. Kususuri lorong ini kembali dengan sangat perlahan, berusaha menghidupkan kembali perasaan yang aku rasakan saat melewatinya bersamamu. Aku melihat ke kanan, masih ada lukisanContinue reading “-Lorong Cinta-“