how far must I go,,
just to find that nothing to gain
how deep must i swim,,
just to find that I Lose it aLL,,
in the end,,
in between black and white
how far must I go,,
just to find that nothing to gain
how deep must i swim,,
just to find that I Lose it aLL,,
in the end,,
untuk bertahan di sana ternyata harus meninggaLkan hati dalam peti tertutup yang terkunci,,
lalu tenggelamkan ke laut lepas yang penuh alligator dan shark,,
nihil,,
seharusnya dari awal sudah sadar dan keluar dari permainan dan niat yang tidak lurus itu,,
kini,,
belajarlah dan ambillah pelajaran,,
kenali situasi mu,,
jangan campurkan dengan kehidupan pribadimu dan JANGAT TERLALU BERUSAHA!!
….jangan pernah menaruh harapan kepada m****a,, yaitu ******* ***
*on behaLf of the eviL side oF me!
it’s enough, i’m s**k of it
suatu malam, lagilagi Ta terkena insomnia yang sudah menjadi sahabat dekat saiah,, seperti yang terjadi malam ini, bedanya, malam ini ta menceritakan kejadian malam itu (so what?? Tau deeh,,)
nah malam itu ta memilih untuk sekedar memuaskan hasrat iseng mengganggu malammalam temanteman saiah yang hobi mendengkur itu,,
akhirnya terforwardlah sms dr seorang teman SD yang bernama Umie *thanks for her, for sending this spider monster!! (perhatian, nama dan kejadian dalam sepanjang cerita ini adalah nyata, memang sama dengan yang di phonebook ta, dan bukan kebetulan belaka, hanya EYD dan katakata diubah sediikit untuk keperluan mempermudah pembaca yang tercinta *kalau ada yang baca *snorred!! *sLurrp *Uhoh)
isi sms : “mungkin ini sms terakhir dari ku, maaf atas semua salahku, setiap pertemuan pasti ada perpisahannya, doakan aku agar diberi kekuatan dan selalu dilindunginya, aku pengen cerita, tapi ku yakin kamu gak akan percaya. Ukirlah namaku selalu di hatimu, selamat tinggal!! Karena aku mesti ke Jepang buat Bantu Ultramen melawan monster laba-laba”
sending message…………………………………………………
(*panjang karena banyak)
………………………………………message sent!!
Dan berdatanganlah sms balasan yang berisi beragam macam respon spontan..
dOw :
“hatihati di jalan y, kalau udah sampai Jepang tisam sama *** ama *** y” (sensor karena mengandung nama artis Jepang,, lagi malas jadi promotor artis niy ^0^/)
‘nda :
“Kurang ajar!! Stress aq!! Sumpah! Sampai ke bagian ultramanny, hahahaha.. kurang ajar!!”
a’bandel :
“?????”
de Grat :
“hiiiiiih
(meringis)
yang ini aku forward ke PA mu!”
*PA means Pemangku Adat Racana TBTD Pramuka UGM yang biasanya menerima pengaduan tentang pelanggaran adat, sayangnya ta sudah duluan mengirim sms ini padanya, begini responny…
PendampingQ *=PA :
“ada ada aj naak Q niy ^_^a”
*kasian adit udah saiah dahului, khukhukhu
K’demi : nggak balas sms.. tapi tindakan langsung…
Toktoktok *pintu kamar di ketuk
“adek mabuuukk, hahahaha” katanya (dengan berpakaian mukena)
b’ron :
hehe.. bilang ma kak demi abang bentar lagi pulang
*ta balas dengan “jangan lupa oleholeh”, tapi ternyata sampai di rumah bilangnya “maaf dek bacanya baru dirumah” whuaaaa,, menderita kelaparan malammalam
addiTh :
“tong…tong..ada aj”
i :
“iya, sampaikan salam ku pada doraemon dan nobita yah”
ky :
“*blablabla* (pakai bahasa jepang, entahlah apa maksudnya itu, susah nulisnya juga…)”
dan.. zzzzzzz.. akhirnya ta tertidur
bangun kesianganlah keesokan paginya…
lihat HP, ada 4 sms masuk,,
*ternyata monster labalaba masih belum bisa dikalahkan, buktinya masih banyak korbannya yang berjatuhan
Didy :
“hahaha,, tata lucu banget, apa kabar mba’?”
tun :
“tata… kirain apaan.. mita kan udah serius bacanya,, hahaha”
‘dy :
“dasar anak kecil!! Masih aja percaya ma monster laba-laba”
naah.. yang terakhir ini lebih aneh lagi akibat ulahnya si monster labalaba,,
ky :
“beneran tuh ta, mau ke jepang?”
ta balas :
“ya iyalaaah…
Ya iyalah bohong”
*tapi sayangnya beliau tidak menekan panah ke bawah di hapenya sampai sms mencapai batas akhirnya, terbukti karena ia membalas…
ky :
“iya? Mau ngapai ta? Ngelanjutin S2?”
*gantian ta yang bingung…
Ta :
“baca ampe abislah smsnya”
Ky :
“yang mana? Gak mungkin beneran mw lawan monster labalaba kan ta?!!”
*ta pingsan….
whuaaa,,
malam ini dapat pengalaman yang seruuuuuuu!!!
demi meramaikan acara Lost in JOgja, jd sore hingga malam ini (bersama Adit, K’antin, dan K’qq) berjalan (baca: menyetir) mengelilingi yogya layaknya pak pOs yang sangat banyak berjasa itu,,
malam ini yang jadi tujuan adalah asrama-asrama atau sekretariat-sekretariat mahasiswa di Yogya,,
gak sempat banyak siyh, tapi lumayan buat lebih mengenal yogya,, hehehe
pengalaman yang sangat menarik, inilah sisi yang paling ta nikmati dari menjadi bagian dalam sebuah kepanitiaan, usaha di detikdetik terakhir,,
kebiasaan yang buruk siyh, tapi ini lebih dapat merekatkan persaudaraan yang ada,,
hehehe
ini daftar asrama mahasiswa yang ada di yogya,, siapa tau dibutuhkan, bisa jadi referensi,, (di tulis sesuai dengan urutan perjalanan kami+seingat ta,, hehehe)
INVITATION!!
Menyambut Ulangtahun GDY 1505 dan 1506, Pramuka Universitas Gadjah Mada Mengundang kakak-kakak untuk mengikuti :
,,Lost in Jogja,,
sebuah lomba pertualang menguji pengetahuan tentang Yogya untuk mengelilingi Yogya bersama teman..
satu tim terdiri dari 3 Orang dengan Biaya pendaftaran Rp 60.000
Informasi lebih lanjut kunjungi http://lostindjogja.wordpress.com
Atau datang langsung Ke Gelanggang Mahasiswa Universitas Gadjah Mada
Daftarkan diri Kakak-Kakak Segera,,
Pendaftaran di tutup ketika Technical Meeting tanggal 31 Juli 2008
Terimakasih,,
seLamaT berLomba!!
GOOD NEWS!!
Tadi pagi, setelah sekian lama terisolir dari dunia luar, ta menonton Metro TV dan benar-benar takjub!!
Takjub dengan benar-benar Takjub!!
Ternyata Indonesia sudah cukup sukses menjalankan program untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Milenium yang ke 5, yaitu kesehatan Ibu.
Sudah ada satu program yang diprakarsai oleh Departemen kesehatan, yakni P4K dengan stiker.
Apa itu??
Secara sederhana, program itu adalah penempelan stiker di depan masing-masing rumah yang ada ibu hamilnya, yang berisi siapa nama sang ibu, bidan, kapan perkiraan kelahiran, golongan darah, dan siapa yang akan mengantarkan kerumah sakit.
Dengan adanya stiker ini, masyarakat disekeliling atau yang biasa disebut tetangga akan lebih aware alias peduli dengan sang ibu yang sedang hamil, sehingga kehamilan akan menjadi tanggung jawab masyarakat sekitar juga, bukan cuma sang ibu, dan hal ini jelas sangat membantu sang ibu untuk melewatkan masa kehamilan dengan sangat menyenangkan Karena banyak orang yang bersedia membantunya dalam keadaaan darurat.
Dengan adanya program ini, diharapkan peran serta bidan desa juga meningkat untuk memberikan pengetahuan mengenai kehamilan dan kelahiran pada sang calon ibu, agar dengan pengetahuan-pengetahuan tersebut, kondisi kesehatn sang ibu akan lebih meningkat dan janin yang dilahirkan akan lebih sempurna.
Diharapkan agar dengan dijalankannya program ini, angka kematian ibu dan anak ketika kehamilan dan proses kelahiran akan lebih menurun bahkan hilang, karena tanggap darurat kelahiran dan kehamilan menjadi tanggung jawab bersama bagi masyarakat. Pertolongan akan dapat diberikan secara tepat waktu.
Selain perhatian dari masyarakat yang sangat diperlukan, terutama lagi adalah perhatian dari sang suami atau calon ayah,,
Kehamilan dan penglahiran adalah juga tanggung jawab suami untuk membantu istrinya melewatinya dengan baik, jadi, seperti kata Donna Agnesia dalam acara tersebut, jadi suami JANGAN SOK SIBUK! Cobalah lebih perduli dan berbagi, maka rumah tangga akan lebih indah,,
Semoga dengan adanya program ini Indonesia dapat mengejar bahkan mengungguli Thailand yang sudah menjadi MDG Plus dalam tujuan MDG yang kelima ini,,
Bersama kita mewujudkan Indonesia yang lebih menghargai masyarakatnya,,
Hmhm,,
Cuma sharing pengalaman,,
Ta lihat sendiri dengan mata ta (kalau ma mata orang lain, b’arti bukan ta yang lihat kan?) bukti dari betapa pentingnya ASI a.k.a air Susu Ibu,,
Kasihan banget, masih kecil tapi penyakit-penyakit kecil gampang banget mengenainya,, (hiks, jadi sedih,,)
Dari awal, mamanya cuma ngasi ASI bentar banget, gak tau alasannya apa, tapi kalau nggak salah siy karena kerja.
Apa yang terjadi pada sang adik kecil??
Pertahanan tubuhnya benar-benar sangat lemah,, apa yang dikatakan bahwa ada jaringan penting yang akan hilang karena tidak di berikan asi terbukti, tampak bahwa pertahanan tubuh yang sangat penting bagi manusia sangat tidak berkembang dengan baik pada diri si adik kecil. Mungkin juga sel darah putihnya tdk berkembang dengan sempurna, karena lukanya sulit sembuh dan gampang sekali terkena luka-luka kecil,,
Sedih banget ngeliatnya, karena masih kecil tapi menderita penyakit kecil yang begitu banyak,,
Entahlah, mungkin ini akan membuat ia menjadi anak yang begitu tabah?? (what?? Semoga ada hubungannya,,)
Jadi,,
Ta mau menggugah semua para orangtua maupun calon orang tua,,
Jangan cuma mau membuat anak, tapi apapun yang akan terjadi pada diri sang anak tolong juga dipikirkan,,
Gizi, dan pendidikan dari keluarga adalah awal yang penting bagi perkembangan kesehatan, kognitif, dan mental anak. Negara yang besar berawal dari regenerasi yang menghasilkan kader bangsa yang sangat berkualitas dan memiliki cinta dalam jiwanya,,
Mari kita bersama mewujudkan dan meraih hasil yang maksimal dalam memenuhi Tujuan Pembangunan Milenium yang keempat, yaitu mengurangi angka kematian anak!!
Mari kita ciptakan lingkungan yang ramah untuk anak-anak, yang mampu mendidik mereka jadi pribadi yang matang, bukan menjadi orang dewasa dengan polah anak-anak ataupun kerakusan yang tiada tara,,
Mari kita kampanyekan pemberian ASI bagi para bayi,,
Semoga kita bisa bersama membangun dunia yang lebih manusiawi,,
Gadjah Mada Scout Movement (Pramuka Universitas Gadjah Mada) will held an event for everyone!!
for celebrating the 27th birthday of Gugusdepan 1505 and 1506, Racana Gadjah Mada and Racana Tribhuwanatunggadewi from Gadjah Mada Scout Movement establish an event that regarding to not only scouter but for everyone who really eager to know Yogya deeper and deeper,,
The event called Lost in Jogja.
it is an adventure journey from one place to another that not really get many exposed nowadays in Jogja, the city of unique culture!!
want to know about it more?? Just click here
JOIN IT!!
Indicators Target 6: Reduce by three quarters the maternal mortality ratio
Maternal Mortality Ratio (WHO)
Proportion of Births Attended by Skilled Health Personnel (UNICEF)
Goal 5
5.1 Promote reproductive and sexual health education in rural and urban areas through formal curricula and
non-formal activities.
5.2 Encourage peer-to-peer education on sexual health and community-based condom distribution for youth by
youth.
5.3 Fund the expansion of existing or establishment of new youth-led, non-formal community education to
raise awareness about negative consequences of child marriage and adolescent pregnancy.
5.4 Provide opportunities for youth to speak about their culture, and encourage their voices to be a part of
community formation.
5.5 Fund and support youth-led media and awareness campaigns about scientific implications of some cultural
practices.
5.6 Support the involvement of young men in preventing gender-based violence through their participation and
leadership in trainings and awareness programs.
UNDP’s work
MDG-Plus: a case study of Thailand ; the government spend much money on healthcare
Part of a series to share good practices from countries successfully promoting and advancing the MDGs, this case is intended to help UNDP Country Offices, national governments and their partners to determine whether adapting the MDG targets to local contexts could advance the MDGs in their countries, and if so, how the Thailand experience can be applied elsewhere.
More information
Millennium Project Report: Who’s got the power? Transforming health systems for women and children
Action/Project
Raise awareness of women and girl for everything about maternal health, medic and psychological information
: The mortality of mother in giving birth or while the pregnancy time can reduce by giving an early information and knowledge about everything related to the maternal health. People without information about maternal health can be result in lack of the nutrition during pregnancy, giving birth without attended by skilled health personnel and as the results are the increasing of child mortality and we lose the generation. Raising their awareness from early time will help them cope with their children and raise their children in more proper way.
Giving information to families and each of its’ members about maternal health and giving birth.
: Maternal health and giving birth are not only issues for women, but also for everyone in the families so they can make everything easier to the mother while pregnancy and giving birth and also raised their children. It is especially focused to the fathers to aware them that maternal health is an important thing to be considered and everything related to the process of giving birth and raising children are also their responsibilities.
Raise awareness of society about maternal health and giving birth.
: the society need to know what are things important in the maternal issues so it will be more positive toward women.
Provide proper facilities in local communities to increase maternal health and in giving birth (good infrastructure, good service, friendly, and cheap)
: Since the good facilities are commonly very expensive, it is really important to make a cooperation with other organizations in charge in making the cheap good hospital for mom and kids, so the facilities can cover everyone and reduce the mortality of mother and children in the process of giving birth, include pre-natal, perinatal, post-natal.
Establish cooperation between citizens with government’s health department and government or private hospitals and also with NGOs
Programs :
Promote awareness about maternal health for women and teenagers
Campaign for births attended by skilled health personnel
Succeed programs on maternal health
Train society to contribute in maternal health keeping
Provide facilities for keeping maternal health in local communities
My/Our Next Step
Form a community with people who concerned in maternal health issue. Including the professionals of healthcare, psychologist, social worker, etc.
Gathering information about maternal health and keep updating
Identify the problem of each country and actions that already made before
Collected up the data of organizations/institutions/etc, which concerned to maternal health and the contact person.
Build a good cooperation with government and other organizations in charge
Cooperate with local or village organizations especially women organizations as much as possible
Involved in local communities’ programs related to the issue of maternal health
Plan programs and set specific goals
Find supports for funding, initiating, succeeding program. Including financial, medical, etc.
Evaluate and keep the continuity of the programs
Programs :
1. Promote awareness about maternal health
Making a cooperation with women society organization
Cooperation with health organization both with government and non-government
Socializing how important the maternal health to the society
Train pregnant women about all aspects of giving birth
Established the exhibition day for maternal health
2. Campaign for births attended by skilled health personnel
Gathering information about maternal health and the data about mother mortality in giving birth
Cooperation with professional health organizations
Cooperation with women society organizations
3. Succeeding the programs on maternal health
Gathering information about programs on maternal health hold by other organizations both government and non-government organizations
Cooperation with the organizations
Informing the society about the programs
4. Train society to contribute in maternal health keeping
Cooperation with companies/organizations/institutions/etc who occupied women, so they can contribute in keeping the maternal health
Train other members of the family in keeping the maternal health
5. Provide facilities for keeping maternal health in local society
Cooperation with local community
Cooperation with local government
Cooperation with professional health organizations
Cooperation with social service community
this is the result of one group in open space session of IYF 2008 (Bandung, 25 June 2008), enjoy it,,
Title : Making a Peaceful World for Children to Enjoy Their Childhood Time
Key Points :
Children need to explore their world for building their character and to learn how to socialize with others.
Nowadays, children have limited spaces and time for playing and enjoy their childhood time because of the city development, educational system or even the war.
Parents are so busy to work so sometimes they only provide the children with material things, not with love or care. Although, the togetherness between the parents and the children is not about the quantity but it’s all about the quality.
Children are forced to learn something that not equal with their cognitive term yet, so it can result in the school refusal.
Kindergartens and playgroups have positive and negative sides. The positive side is that those both can arise the social awareness of the children, but the negative one is those both taken children’s time for being together with their family.
Conclusions/Recommendations/actions :
1. It’s a teacher responsibility for making the way for children to learn something attractively, so the term studying is not become a boring session, but become the interesting one. For example, setting the study situation in “back to nature” concept.
2. Make a lesson or time that provide the spaces for children to share their feeling and facilitate children to socialize
Let the parents know that the children need to socialize and the children also have need of affection from them, from their own parents. Let the parents recognize that children’s needs are not only the material things.