my Journey with @ciciadja

Sri Hidayati, S.Psi

Pertama bertemu sepertinya ketika jadi murid baru di SMAN 8 Pekanbaru, tapi kita tak pernah saling menyapa, mungkin terkadang saling bertukar senyum saat tak sengaja berselisih jalan, tapi seingatku tak pernah kita saling bertukar kata, nama pun mungkin kita tak saling kenal. Takdir ternyata menyuratkan kita untuk jadi teman sekelas, mulai saling menyapa, bertukar canda, menghabiskan jam pelajaran bersama, tapi tetap tak pernah begitu akrab, tak pernah punya momen berdua, hingga kita (dipersatukan takdir lagi) bersama-sama diterima di Fakultas Psikologi UGM.

Since then, we almost done everything together.. we share room, even bed in our first year of university. Kita punya DPA yang sama, yang berarti hampir semua kelas kita sama (di awal-awal kuliah tentu saja, karena pada akhirnya kita juga punya selera yang berbeda dalam mengambil mata kuliah). Kita mulai berbagi canda dan air mata, bertukar cerita yang membuat kita sadar, bahkan kisah hidup kita pun hampir sama, kita selalu bisa berbagi kerinduan kita kepada Ibunda yang telah tiada. sungguh luar biasa, punya sahabat baru yang sangat mengerti duka berpisah dari mama..

Bersahabat dengan seorang Cici benar-benar membuat aku merasa mudah melalui masa-masa awal kuliah, dimana seorang Cici pasti selalu hadir dengan keriangannya dan selalu berusaha menyembunyikan kerapuhannya, selalu membawa tawa dalam segala suasana, mungkin air mata bagi Cici layaknya aurat yang harus selalu ditutupi.

Ingatkah? ketika kita sama-sama menangis di Taksi setelah briefing Psikologi Rumah Kita? Ketika kita liburan tanpa rencana ke Tawang Mangu? Ketika kita ke happy puppy sampai tutup? Ketika bangun lebih dulu dari ayam demi motoran ke Pantai Sundak dan sekitarnya? Ketika kita bermain bersama anak korban banjir di Ngawi? Ketika kita berjuang menjadi Pandega di UKM Pramuka UGM? Ketika kita jatuh cinta teramat sangat namun tak terbalaskan? Ketika Mall Ambarrukmo belum mencuri perhatian kita dari Malioboro? Ketika Parsley jadi salah satu tempat bengong terbaik kita? Ketika akhirnya kita sama-sama diterima kerja di tempat yang berbeda dan menyadari kita mungkin tak akan pernah memiliki kisah hidup bersama lagi?

Persahabatan kita tentu saja tidak lepas dari percikan rasa kesal dan rasa permusuhan, yang alhamdulillah hanya untuk sementara. Kini pun kita sudah jarang sekali bersua, kita sudah memasuki dunia yang berbeda, namun kita tahu bahwa kita akan selalu ada untuk satu sama lain. Rindu ini selalu menuntut untuk dipuaskan, tapi aku cukup tau diri untuk tidak memaksakan, apalagi sekarang ada kehidupan yang sedang tumbuh dalam rahim Cici.

I love you Nequ, always be, always will..

Happy Birthday!

-Bubun-

Selamat Ulang Tahun Ma!

…ada selamat ulang tahun

yang harus tiba tepat waktunya…

-Dee Lestari

counting d stars,,

in d middle of d night,,

spending time,,

just to feel alive,,

breathing deeply,,

exhale,,

inhale,,

lying on d grass,,

smelling after-rain fragrance,,

just to relieve some pain,,

aching,,

in d backbone of mine,,

wanting to disappear,,

just to be by ur side,,

i’m losing ur grip,,

i’m losing my mind,,

i’m missing u,,

right here,,

right above my chest,,

u will always there,,

Happy Birthday, my Dear Mom!

Teruntuk Lelaki Pelukis Langitku,,

terbersit sedikit kenang dalam letih ku,,

akan dia yang selalu isi hatiku,,

yang hadir diantara gundahku,,

menepikan ragu yang bergelayut di dadaku,,

binar kedua mata itu selalu hadir dalam angan kerinduanku,,

suara yang menenangkan kegalauan selalu tak bosan ingin kudengar,,

mendecapkan kesyahduan dan mendesiskan cinta yang tak tertahankan,,

aku disini, sendiri, merindunya,,

menantikan saat dapat kembali bersama,,

menantikan saat kembali dapat menatap matanya,,

menantikan saat mencecap lagi manis senyumnya,,

senyum lelaki pelukis langitku,,

aku Rindu Kamu!

Teruntuk Lelaki pelukis langitku: Selamat Ulang Tahun!

24 tahun usiamu, semoga selalu berarti bagi sekitarmu,,

24 tahun usiamu, saatnya menebar cinta bagi mereka yang selalu ada untukmu,,

24 tahun usiamu, sukses akan kau ukir dalam setiap langkahmu,,

24 tahun usiamu, Kerajaan Cinta Allah akan selalu terbuka untukmu,,

24 tahun usiamu, Ridho Allah akan selalu ada dalam setiap nafasmu,,

itu yang selalu ada dalam doaku untukmu, lelaki pelukis langitku!

..07 Oktober 2010..