Salahkah?

Meski bukan pacarmu aku cinta kamu
Hatiku hanya untukmu kaulah cintaku
Salahkah bila ku cemburu saat kau dengannya
Salahkah bila aku mau jadi pacarmu

Seorang teman memutar lagu Tompi ini di perjalanan tadi, a very thoughtful choice, at least for me..
Cinta?
Mendua?
Mencintai dia yang sudah berdua?
Salahkah?
Who am I to judge?

Have a peace and warm birthday there, ma!

23 September 2003, ba’da Magrib waktu setempat.

“Jangan pergi, Nak. Disini aja” ujar mama terbata-bata, lidahnya mulai kaku, mengikuti sebagian badannya yang sudah mati rasa dari beberapa saat yang lalu. Aku tetap memijat tangan mama walaupun ia sudah tak bisa merasakannya lagi, berharap pijatanku dapat membuat aliran darahnya lancar kembali dan separuh badannya tak mati rasa lagi.

“Ta cuma mau ganti baju bentar, ma. Boleh ya?” tanyaku. Mama menggeleng lemah, membuat aku semakin khawatir.

“Biar Tata ganti baju dulu, supaya kita bisa ke rumah sakit, ya?” tanya papa lembut. Akhirnya mama mengangguk lemah dan akupun segera berlari dan tak sampai 5 menit aku sudah kembali lagi ke kamar mama dengan pakaian lengkap bepergian, siap untuk ke rumah sakit.

“tok..tok..” Pintu kamar di ketok dan ketika aku buka, sudah berdiri Om Ikar, teman papa yang tadi beliau telpon untuk menemani kami ke rumah sakit, membawa mama langsung ke UGD, berharap kesembuhan segera untuk beliau.

Berdua papa dan Om Ikar mengangkat mama ke mobil. Om Ikar yang menyetir, papa memangku kepala mama dan aku kembali memijat kaki mama. Mama terlihat sudah tidak sanggup berkata-kata lagi, ia hanya mengikuti dzikir yang diajarkan papa.

“Allah…” itulah kata terakhir mama sebelum ia tak sadarkan diri, hingga kami tiba di UGD Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru, mama dipindah ke ICU, dan esoknya beliau menghembuskan nafas terakhirnya, 24 September 2003 10.15 WIB.

Mengenang Ibunda Tercinta

Asmidarti

29 November 1953 – 24 September 2003

Peluk dan cium dari anakmu,
yang akan selalu merindukan doa dan pelukmu…

-Dimas & Wenny-

once upon a time..

a princess walks in a rhyme..

holding hands with a prince in a dime..

to a chamber where making love is no longer a crime..

one day in the calendar..

colors cover the cellar..

music comforts a heart war..

holding breath till the last bar..

syahdan dalam suatu masa..

mulut tak cukup lancar berkata..

mata tak mampu mengunggap rasa..

saat IJAB telah tiba..

Satu Bulan di Kalender Gregorian..

tepat berhanti di angka sembilan..

hari ke delapan untuk kesakralan..

hari ke sebelas untuk perayaan..

Sebuah masa dalam persahabatan..

saat belia kebersamaan..

saat dewasa penuh dukungan..

saat tua masa kenangan..

..8 September 2011..

ikrar diucap cinta berbalas..

mencapai Ridho Allah harus bergegas..

doa terkirim dengan tangkas..

untuk sahabat yang tak lagi bebas..

saling mengikat semoga tak lepas..

untuk cinta sepanjang hayat yang tak pernah tuntas..

Happy Wedding my dear Dimas & Wenny
tak ada cukup alasan untuk ketidakhadiran
hanya doa yang sanggup terlisan
semoga diberi kemakluman
karena aku turut bahagia bersama kalian…
Jakarta, 8 September 2011

p.s I grabbed it from Dim’s Twitter Profile Pic

what is love?

is it fire?

or air?

or water?

or earth?

what is love?

is it me?

or them?

or yourself?

or us?

what is love?

is it hate?

or condemn?

or fear?

or sadness?

am I in love?

for whom?

were us in love?

for what?

are they interfering us?

for which reason?

our God is one,,

and we have no differences,,

so why they forbid us?

..screw you, authority!

Teruntuk Lelaki Pelukis Langitku,,

terbersit sedikit kenang dalam letih ku,,

akan dia yang selalu isi hatiku,,

yang hadir diantara gundahku,,

menepikan ragu yang bergelayut di dadaku,,

binar kedua mata itu selalu hadir dalam angan kerinduanku,,

suara yang menenangkan kegalauan selalu tak bosan ingin kudengar,,

mendecapkan kesyahduan dan mendesiskan cinta yang tak tertahankan,,

aku disini, sendiri, merindunya,,

menantikan saat dapat kembali bersama,,

menantikan saat kembali dapat menatap matanya,,

menantikan saat mencecap lagi manis senyumnya,,

senyum lelaki pelukis langitku,,

aku Rindu Kamu!

Teruntuk Lelaki pelukis langitku: Selamat Ulang Tahun!

24 tahun usiamu, semoga selalu berarti bagi sekitarmu,,

24 tahun usiamu, saatnya menebar cinta bagi mereka yang selalu ada untukmu,,

24 tahun usiamu, sukses akan kau ukir dalam setiap langkahmu,,

24 tahun usiamu, Kerajaan Cinta Allah akan selalu terbuka untukmu,,

24 tahun usiamu, Ridho Allah akan selalu ada dalam setiap nafasmu,,

itu yang selalu ada dalam doaku untukmu, lelaki pelukis langitku!

..07 Oktober 2010..

Melihat dari Kacamata Cinta

Manusia, sebagai makhluk bernyawa yang diberi Allah kelebihan akal dan perasaan pasti pernah merasakan cinta, sebuah emosi yang murni dan mulia, yang menjadi awal dari banyaknya kehidupan yang kini terserak diatas muka bumi.

Manusia menjadikan pengalaman jatuh cinta sebagai sesuatu yang indah walau terkadang juga menjadi kerikil tajam yang menguji ketangguhan cengkraman manusia terhadap hidupnya sendiri sehingga banyak yang menyalahkan cinta atas hancurnya dunianya.

Benarkah cinta yang salah? sementara Allah saja menciptakan cinta agar kita mampu menyatukan yang terserak diatas muka bumi ini, mempertemukan insan-insan untuk saling berbagi karena Allah saja adalah Sang Maha Pencinta. Benarkah cinta yang salah? sementara banyak yang tertawa karena merasa cinta adalah anugerah terindah yang pernah mereka miliki, walau tak sedikit juga yang merasa cinta sebagai kutukan karma tingkahnya.

Tak ada benar atau salah dalam cinta, karena cinta itu sendiri tak pernah berpihak, tak pernah berat sebelah, tak pernah timpang. Memang benar banyak cinta yang tak berbalas, tapi lebih banyak lagi cinta yang menentramkan dunia, selama manusia mau dan rela untuk tidak mengecilkan arti cinta sebatas cinta kepada lawan jenisnya. Cinta membantu kita menemukan pasangan jiwa kita, yang tak selamanya bermakna kekasih saja, tetapi juga orang-orang lain yang menetap di hati kita, atau sekedar singgah untuk berbagi cerita dan sepenggal kisah mereka pada kita.

Tak ada cinta yang sempurna, karena setiap manusia pasti bernoda, kecuali cinta Allah pada makhluk-makhluknya..

,,jealous letter,,

Tibatiba aku cemburu lagi,,
Ntah kenapa dan entah pada siapa,,
Mungkin pada angin yang dapat mendekapmu kapan saja, atau pada langit yg dapat melihatmu kapan saja, bahkan mungkin pada bayanganmu yg ikut kemanapun kamu melangkah,,

Aku cemburu lagi,,
Entah pada apa, entah pada siapa,,
Mungkin pada kisah masa lalumu, bukan, bukan pada dia yang telah menyakitimu, tapi pada orang-orang yang telah mengenalmu lebih dulu, yang punya lebih banyak waktu denganmu,,
Mungkin aku cemburu pada takdir, yang tak lebih cepat menyatukan kita,,

Aku cemburu,,
Itu membuat aku sadar betapa aku sayang padamu,,
Aku tak berani membayangkan saat-saat aku harus kehilanganmu,,
Semoga kita akan dapat bersama hingga akhir menutup mata,,

Semoga malaikat mendekapmu erat dsana..