Saya sebenarnya bukan orang yang anti mainstream, tetapi pada dasarnya saya adalah orang yang anti keramaian. Weekend kemarin, demi sodara saya yang datang dari Balikpapan, saya akhirnya mendatangi pusat keramain Ibukota pada hari Sabtu, 22 Juni 2013 yang lalu, Peringatan HUT Jakarta ke 486 di sepanjang jalan Thamrin. Demi menghindari macet dan kesulitan mencari parkir, kami berangkat dari rumah sekitar pukul 13.30 dan akhirnya memutuskan parkir di Plaza Indonesia (sampai di PI sekitar pukul 15.00). Kurangnya riset mendalam tentang perjalanan hari itu membuat kami tidak tahu kalau PI pada hari sabtu itu tutup pkl 16.00 dan keramaian baru mulai pukul 18.00. Akhirnya kami memilih untuk nonton Man of Steel dulu sambil menunggu waktu. Setelah selesai nonton, sekitar pukul 18.00 parkiran PI sudah sepi, akhirnya kami mencari parkiran di daerah sekitar GI dan mendapat tempat di depan Thamrin City, tidak terlalu jauh jika ditempuh dengan jalan kaki.
Sebelum berperang dengan keramaian kami makan nasi goreng dulu, setelah itu kami mulai berbaur dengan manusia yang mulai melimpah di seputar Bundaran HI. Ini pengalaman pertama saya yang membuat saya akhirnya tahu kalo di dekat air mancur Bundaran HI itu lantainya basah.. ๐
Panggung yang ada didekat bundaran belum memperlihatkan tanda-tanda akan memulai acaranya sehingga kami memilih untuk foto-foto dan berjalan kaki ke arah Sarinah, namun akhirnya kembali lagi karena takut ntar nggak sanggup jalan pulangnya. hahaha



Akhirnya sekitar pukul 20.00 panggung-panggung pun mulai bergairah sayang acaranya masih belum jelas. Di panggung Bank DKI masih nyanyi-nyanyi kasual sambil bagi-bagi hadiah sedangkan di panggung Ancol sudah mulai dangdutan. Mulai putus asa karena tidak ada yang menarik hati serta padatnya manusia membuat kami akhirnya memutuskan pulang lebih awal, tetapi di jalan pulang kami mendengar kalau The Dance Company akan tampil sebentar lagi di Panggung Bank DKI, ya tentu saja kami akhirnya memilih menanti dengan penuh kesabaran bersama jagung rebus yang nikmat. ๐
Sebentar yang dikatakan oleh pembawa acara ternyata lebih kurang 1 jam *pengsan*. Akhirnya (banyak banged akhirnya yak? biarin ah, pura-puranya capek abis tidur pagi :p) sekitar pukul 21.00 Pongky, Baim dan Aryo muncul juga. Akhirnya, dipengalaman pertama menonton konser seperti ini, daripada saya makin pusing dengan campuran aroma dan padatnya manusia, saya memilih untuk menyerah pada arus utama dan mulai ikut berteriak dan loncat-loncat.. yasalaam.. ๐


Sekitar 22.00 The Dance Company selesai stand up comedy ngerock, kami bergegas pulang sebelum lautan manusia ini membanjiri perjalanan pulang.
Tepar karena malamnya sampai di rumah sekitar pukul 2 pagi, seperti hari minggu lainnya, saya pun bangun kesiangan.. ๐ Baru bergerak dari rumah sekitar pukul 4 sore, rencananya mau fancy dinner ama sepupu ajaib, tetapi diajakin ke Senayan City buat nemenin Bumil dan Pakmil dari Setu Babakan belanja di Midnite Salenya Debenham. “Nemenin” pun berubah menjadi “ikutan” hiiihihiii.. dan ini adalah pengalaman ber-midnite sale-an pertama saya.. Addictive juga ternyata.. hehehe Makasih ya traktirannya Bumil dan Pakmil. ya… walaupun 5 tahun nggak dapat kado ulang tahun sih gapapa.. *berdoa semoga lupa* ๐
Baiklah.. Akhir minggu ditutup dengan pulang pagi, karena kecerobohan meninggalkan kunci, kemudian baru bisa tidur jam 5 karena kepintaran minum kopi tengah malam tetapi overall weekend ini saya dapat banyak pengalaman baru.. ๐
Anyway,
Selamat HUT ke-486 kota ketigaku, Jakarta
Jakarte Baru
Jakarte Kite
Pengalaman, itulah yang membentuk kepribadian kita, tetapi kepribadian juga akan menentukan bagaimana kita bersikap terhadap pengalaman. Kehidupan merupakan sebuah proses timbal-balik yang tidak pernah ada ujungnya. Pada akhirnya semua bergantung pada pilihan yang kita ambil saat ini, bukan lagi tentang masa lalu apalagi masa depan.
Love,
The Dark Jasmine
wahhh pasti sangat seru sekali tuh dan sangat ramai pastinya,,
LikeLike
sangat ramai.. sampe pusing..
๐
LikeLike