a Love Letter for Mommy

dear Mom.. i wanted to write something nice for you, but I think I’ve lose my ability to write poetry these days. Many things have happened to me, Mom. Many things. People said that if you need to be calm down, come to your mommy and you’ll feel safe. I wanted to tell you stories,Continue reading “a Love Letter for Mommy”

in the night like this… #np

try to read this while listening to mocca song “in the night like this” or “Hanya Satu” for more tears… it’s been a while since my last post about my ma, not because i stop missing her, I will never have a second without missing her. I miss her smile.. I miss her smell.. IContinue reading “in the night like this… #np”

Have a peace and warm birthday there, ma!

23 September 2003, ba’da Magrib waktu setempat. “Jangan pergi, Nak. Disini aja” ujar mama terbata-bata, lidahnya mulai kaku, mengikuti sebagian badannya yang sudah mati rasa dari beberapa saat yang lalu. Aku tetap memijat tangan mama walaupun ia sudah tak bisa merasakannya lagi, berharap pijatanku dapat membuat aliran darahnya lancar kembali dan separuh badannya tak matiContinue reading “Have a peace and warm birthday there, ma!”

#today #8YearsAgo

…and I’m gonna miss you, like a child misses their blanket… yak.. Tepat di pukul 10.15 WIB, hari selasa, 24 September 2003, saya kehilangan seorang sosok yang sangat berarti dalam hidup saya. Tak pernah sebelumnya terbayangkan bagaimana bisa menjalani hidup tanpa beliau. Seorang ibu… Mama.. Sesaat setelah beliau menghembuskan nafas yang terakhir, saya benar-benar tidakContinue reading “#today #8YearsAgo”

Selamat Ulang Tahun Ma!

…ada selamat ulang tahun yang harus tiba tepat waktunya… -Dee Lestari counting d stars,, in d middle of d night,, spending time,, just to feel alive,, breathing deeply,, exhale,, inhale,, lying on d grass,, smelling after-rain fragrance,, just to relieve some pain,, aching,, in d backbone of mine,, wanting to disappear,, just to be byContinue reading “Selamat Ulang Tahun Ma!”

-Lorong Cinta-

Dengan melangkah pelan, kususuri lagi lorong yang dulu biasa kita lalui bersama. Ada sedikit perih yang terasa ketika mengingatmu lagi, perih yang sebenarnya aku nikmati sebagai bukti bahwa kita pernah bersama. Kususuri lorong ini kembali dengan sangat perlahan, berusaha menghidupkan kembali perasaan yang aku rasakan saat melewatinya bersamamu. Aku melihat ke kanan, masih ada lukisanContinue reading “-Lorong Cinta-“